0

Tangis.

     Air mata tak melulu soal kesedihan. Ada juga air mata kebahagiaan. Tangis pun tak melulu menyakitkan. Bisa juga menjadi wujud ke-terharu-an. Mataku, sudah terhubung dan berkonspirasi sejak lama dengan hati. Ketika hatiku menyadari ada sesuatu yang menyakitkan, khususnya. Mataku yang memerah mulai menjelaskan betapa sakitnya. Kemudian, air yang tergenang di pelupuk sudah menjelaskannya. Lalu, air mataku yang menetes semakin jauh lebih menjelaskan sakitnya.
     Awalnya air mata ini memang wujud sebuah kesedihan. Karena suatu hal yang menyakitkan hinggal meremukkan hati. Bagaimana aku bisa tidak sakit, kalau aku mengetahui kamu sudah bersamanya? Aku sudah berusaha menahannya. Sekuat mungkin. Sekeras yang aku bisa. Tapi akhirnya aku juga menyerah. Karena dengan tangisku, bisa mereda sedikit sakit hatiku.
     Kemudian, air mata yang mulai membanjiri ini menjadi salah satu bentuk syukurku pada Tuhan. Aku masih diberikan perasaan untuk merasakan hal yang mematikan sekalipun. Aku masih diizinkan untuk menangis. Dan, aku masih disadarkan sebelum aku jatuh terlalu dalam, mencintaimu. Aku pun yakin, bukan suatu hal yang mustahil bagiku untuk melupakanmu, jika Tuhan sudah meng-iya-kan.

Sumber: @HervinaNH

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Egi Jonathan All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.