0

Tetap


Sudah tak nampak jelas lagi bagaimana rapuhnya. Tak tersentuh betapa banyaknya retakan. Tak terhitung betapa banyak kepingan. Tak tertampung lagi betapa banyak air mata. Hanya kata-kata yang tertahan. Tertahan untuk terucap. Karena rasanya air mata yang menetes sudah cukup menjelaskan. Menjelaskan setiap perasaan yang terasa, perasaan yang terperangkap.
Hati ini masih tetap tertahan, pada orang yang sama, dan akan terus seperti itu. Sikap diam-ku ini tak akan kutunjukkan, apalagi padamu. Meskipun, terasa lelah. Namun, semakin terbiasa. Lelah mengumpat dari air mata yang memaksa untuk menetes. Lelah memaksakan untuk mengembangkan sebuah senyuman saat tak bahagia. Lelah untuk bersikap yakin bahwa aku bisa melupakanmu, tapi akhirnya tetap mengingat.
Aku semakin terbiasa, dengan setiap luka hati yang kau torehkan. Semakin terbiasa menahan air mata yang ingin tumpah. Simplenya, terbiasa disakiti. Namun, kamu tetap yang kutuju, sesering apapun kamu menyakitiku. Sesering apapun disakiti, oleh orang yang kamu cintai, kamu akan tetap mencintainya. Percaya.

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Egi Jonathan All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.