0
Tetap
Sudah tak nampak jelas lagi bagaimana rapuhnya. Tak tersentuh betapa banyaknya retakan. Tak terhitung betapa banyak kepingan. Tak tertampung lagi betapa banyak air mata. Hanya kata-kata yang tertahan. Tertahan untuk terucap. Karena rasanya air mata yang menetes sudah cukup menjelaskan. Menjelaskan setiap perasaan yang terasa, perasaan yang terperangkap.
Hati ini masih tetap tertahan, pada orang yang sama, dan akan terus
seperti itu. Sikap diam-ku ini tak akan kutunjukkan, apalagi padamu.
Meskipun, terasa lelah. Namun, semakin terbiasa. Lelah mengumpat dari
air mata yang memaksa untuk menetes. Lelah memaksakan untuk
mengembangkan sebuah senyuman saat tak bahagia. Lelah untuk bersikap
yakin bahwa aku bisa melupakanmu, tapi akhirnya tetap mengingat.
Aku semakin terbiasa, dengan setiap luka hati yang kau torehkan. Semakin
terbiasa menahan air mata yang ingin tumpah. Simplenya, terbiasa
disakiti. Namun, kamu tetap yang kutuju, sesering apapun kamu
menyakitiku. Sesering apapun disakiti, oleh orang yang kamu cintai, kamu akan tetap mencintainya. Percaya.
Posting Komentar